Rabu, 30 Oktober 2013

Its in me !

Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi.” (Andrea Hirata, Sang pemimpi). 
 
Perkenalkan, nama saya Cholifatur Rosyida mahasiswa baru di jurusan Fisioterapi UMM. Saya orang biasa yang lahir di sebuah kota biasa yang kecil, Blitar di Jawa Timur. Lahir dan dibesarkan oleh keluarga yang biasa-biasa pula. Dengan kisah hidup yang biasa-biasa juga. Seperti anak-anak lain yang menghabiskan masa kecilnya tanpa bermain layangan di sawah atau bermain petak umpet di pekarangan, saya menghabiskan waktu pagi hingga sore di sebuah sekolah islam terpadu di kabupaten saya. Mulai dari TK sampai dengan SMP.

Namun tidak dengan mimpi yang mulai terbangun saat saya menamatkan bangku SMA. Mimpi saya untuk mengubah kebiasaan masyarakat biasa yang mayoritas tidak memiliki kesadaran tentang budaya sehat bahkan acuh hingga akhirnya menyesal saat didera penyakit yang terlanjur serius. Sesuai “quotes” dari penulis yang sukses menggarap tetralogi Laskar Pelangi di atas. “Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi.” (Andrea Hirata, Sang pemimpi). Mengingatkan bahwa mimpi itu bagian dari hidup yang wajib dipunyai dan diperjuangkan untuk kita nikmati hasilnya suatu saat nanti. Tentunya dengan menunda kesenangan dan berserah kepada-Nya.

Keluar dari jurusan IPA saat saya mengenyam pendidikan di sekolah tingkat atas ternyata tak menghilangkan kebingungan saya saat masuk pada Prodi Fisioterapi ini. Mulai dari istilah ilmiah yang sebagai awam saya tidak pernah mendengar sampai tugas yang begitu banyaknya. Meskipun seperti itu, saya yakin dengan doa, usaha maksimal dan dengan menunda kesenangan, Tuhan akan memeluk dan mewujudkan mimpi-mimpi saya. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 30 Oktober 2013

Its in me !

Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi.” (Andrea Hirata, Sang pemimpi). 
 
Perkenalkan, nama saya Cholifatur Rosyida mahasiswa baru di jurusan Fisioterapi UMM. Saya orang biasa yang lahir di sebuah kota biasa yang kecil, Blitar di Jawa Timur. Lahir dan dibesarkan oleh keluarga yang biasa-biasa pula. Dengan kisah hidup yang biasa-biasa juga. Seperti anak-anak lain yang menghabiskan masa kecilnya tanpa bermain layangan di sawah atau bermain petak umpet di pekarangan, saya menghabiskan waktu pagi hingga sore di sebuah sekolah islam terpadu di kabupaten saya. Mulai dari TK sampai dengan SMP.

Namun tidak dengan mimpi yang mulai terbangun saat saya menamatkan bangku SMA. Mimpi saya untuk mengubah kebiasaan masyarakat biasa yang mayoritas tidak memiliki kesadaran tentang budaya sehat bahkan acuh hingga akhirnya menyesal saat didera penyakit yang terlanjur serius. Sesuai “quotes” dari penulis yang sukses menggarap tetralogi Laskar Pelangi di atas. “Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi.” (Andrea Hirata, Sang pemimpi). Mengingatkan bahwa mimpi itu bagian dari hidup yang wajib dipunyai dan diperjuangkan untuk kita nikmati hasilnya suatu saat nanti. Tentunya dengan menunda kesenangan dan berserah kepada-Nya.

Keluar dari jurusan IPA saat saya mengenyam pendidikan di sekolah tingkat atas ternyata tak menghilangkan kebingungan saya saat masuk pada Prodi Fisioterapi ini. Mulai dari istilah ilmiah yang sebagai awam saya tidak pernah mendengar sampai tugas yang begitu banyaknya. Meskipun seperti itu, saya yakin dengan doa, usaha maksimal dan dengan menunda kesenangan, Tuhan akan memeluk dan mewujudkan mimpi-mimpi saya. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar